Selasa, 22 Mei 2012

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Amar ma'ruf nahi munkar, (al`amru bil-ma'ruf wannahyu'anil-mun'kar) adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang maksudnya sebuah perintah untuk mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat.
Dalil Amar Ma'ruf Nahi Munkar adalah:
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Luqman 17]
Jika kita tidak mau melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, maka Allah akan menyiksa kita dengan pemimpin yang zhalim dan menindas kita dan tidak mengabulkan segala doa kita:
Hendaklah kamu beramar ma’ruf (menyuruh berbuat baik) dan bernahi mungkar (melarang berbuat jahat). Kalau tidak, maka Allah akan menguasakan atasmu orang-orang yang paling jahat di antara kamu, kemudian orang-orang yang baik-baik di antara kamu berdo’a dan tidak dikabulkan (do’a mereka). (HR. Abu Zar) [1]
Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilakukan sesuai kemampuan. Yaitu dengan tangan/kekuasaan jika dia adalah penguasa/punya jabatan. Dengan lisan/tulisan jika dia adalah jurnalis atau intelektual. Atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada. Ini adalah selemah-lemah iman (Hadits).

Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar
(Disarikan dari buku Hakikat Al Amr Bil  Ma’ruf wan Nahi ‘Anil Munkar, karya Dr. Hamd bin Nashir Al Amaar, hal. 39-40 dan Makalah Al Amr Bil  Ma’ruf wan Nahi Anil Munkar Bainal Ifraath wat Tafriith, karya Dr.Ali Nashir Al Faqihiy, dalam Majalah Al-Furqaan edisi 144, 21 Shafar 1422 H, hal.20 serta Al Amr Bil  Ma’ruf wan Nahi ‘Anil Munkar, Ibnu Taimiyah).
     Amar ma’ruf nahi munkar merupakan kewajiban yang dibebankan Allah kepada Ummat Islam sesuai kemampuannya. Ditegaskan oleh dalil Al Qur’an dan As-Sunnah serta Ijma’ para Ulama.
Dalil Al Qur’an
Firman Allah ,
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةُُ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan Ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (Al-Imran:104). 
Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini,”Maksud dari ayat ini, hendaklah ada sebagian Ummat ini yang menegakkan perkara ini“. (Lihat tafsir Al Quran Al Karim karya Ibnu Katsir 1/339-405). 
Dan firman-Nya,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
Kamu adalah Ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Al-Imran :110).

 Contoh-Contoh Perbuatan Amar Ma`ruf dan Nahi Mungkar

Amar Ma’ruf adalah perbuatan-perbuatan baik yang harus kita lakukan semasa hidup di dunia dan menjauhi perbuatan perbuatan mungkar (perbuatan dosa). Salah satu contoh dari Amar Ma’ruf adalah menjalankan sholat lima waktu. Sholat lima waktu adalah kewajiban umat manusia yang harus selalu dijalankan setiap hari. Dengan menjalankan sholat lima waktu kita dapat menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan disetiap waktu. Diharapkan dengan rajin sholat lima waktu dapat lebih mengingatkan kita agar tidak berbuat dosa. Mungkin manusia tidak akan pernah terhindar dari dosa tapi dengan rajin sholat dapat mengingatkan dan dapat menghindarkan kita dari segala dosa yang menjerumuskan kita dalam dosa,
Nahi Mungkar adalah perbuatan-perbuatan dosa yang harus selalu kita hindari. Contoh dari Nahi Mungkar adalah minum –minuman keras. hukuman dari orang yang minum-minuman keras adalah apabila orang itu sholat tidak akan diterima selama 40 hari. Karena minum-minuman keras dapat menghilangkan kesadaran dan membawa orang yang telah minum-minuman keras kedalam alam bawah sadar yang dapat memicu orang itu berbuat dosa yang lebih besar. Misalnya orang yang mabuk bisa mencuri, memperkosa, membunuh, dll. 
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t dalam kitab al-Istiqamah (2/209) menyebutkan beberapa contoh nyata dari yang ma’ruf, antara lain:
a. Syariat Islam yang dikandung oleh rukun Islam: shalat lima waktu yang dikerjakan pada waktunya, berbagai sedekah yang diperintahkan dalam syariat, puasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.
b. Rukun iman: iman kepada Allah l, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya, iman kepada hari akhir, serta iman kepada takdir (ketentuan) Allah l yang baik dan yang buruk.
c. Ihsan, yaitu engkau beribadah kepada Allah l seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika tidak melihat-Nya sungguh Dia l melihatmu.
d. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah l dan Rasul-Nya n, baik yang bersifat lahir maupun batin.
d. Mengikhlaskan agama ini untuk Allah l semata, bertawakal hanya kepada-Nya, mendahulukan kecintaan kepada Allah l dan Rasul-Nya n daripada selain keduanya, mengharap rahmat Allah l, takut akan azab-Nya, sabar terhadap keputusan Allah l, dan menerima apa yang datang dari-Nya.
e. Jujur ketika berkata, menepati janji, menunaikan amanat, berbakti kepada kedua orang tua, menyambung tali silaturahmi, tolong-menolong dalam hal kebajikan dan ketakwaan, berbuat baik terhadap tetangga, menyantuni anak yatim dan orang miskin, berbuat baik dengan ibnu sabil (orang yang sedang melakukan perjalanan), teman sejawat, istri, dan hamba sahaya, serta bersikap adil dalam ucapan dan perbuatan.
f. Menganjurkan kepada akhlak mulia seperti ucapan, “Sambunglah orang yang telah memutuskan hubungan denganmu!”, “Berilah orang yang tak mau memberimu!”, atau “Maafkanlah orang yang menzalimimu!”.
g. Anjuran kepada persatuan dan larangan dari perselisihan, dll.
Adapun contoh nyata dari yang mungkar, disebutkan pula oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t dalam kitab al-Istiqamah (2/210), antara lain:
a. Perbuatan syirik kepada Allah l yang merupakan kemungkaran terbesar dalam kehidupan ini. Syirik adalah sikap menduakan dalam berdoa atau beribadah (berdoa kepada selain Allah l di satu sisi dan berdoa kepada Allah l di sisi yang lain). Semisal berdoa kepada matahari, bulan, dan bintang, atau malaikat, nabi, orang saleh, jin, patung-patung mereka, kuburan-kuburan mereka, dan lain sebagainya yang dipanjatkan kepadanya sebuah doa (selain Allah l). Berdoa kepada selain Allah l agar dientaskan dari musibah yang sedang melanda (istighatsah), atau sujud kepadanya. Semua yang disebutkan di atas dan yang semisalnya merupakan perbuatan syirik yang diharamkan oleh Allah l melalui lisan para rasul.
b. Segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah l seperti membunuh jiwa tanpa haq, memakan harta orang lain dengan cara yang batil, baik dengan cara merampasnya, transaksi riba, maupun perjudian.
c. Semua jenis jual beli dan muamalah yang dilarang oleh Rasulullah n.
d. Memutuskan tali silaturahmi, durhaka kepada kedua orang tua, curang dalam sukatan (takaran) dan timbangan.
e. Semua jenis ibadah yang tidak ada tuntunannya dari Allah l dan Rasul-Nya n, dll.

Rabu, 09 Mei 2012

aku, kamu, dia, mereka, kita semua "SATU"

hmm, beranjak umurku yang hampir menginjak 17 tahun, yaa walaupun masih lama sihh :D
aku, entah apalah bisa disebut yang penting namaku yang jelas YASINTA PERMANA DEWI, tapi biasanya dipanggil CHILEZ. inilah awal mulanya aku mngerti perbedaan hidup dalam ruang lingkup yang sama.
yakk, tepatnya aku yang terlahir untuk sekolah di jogja, tepatnya juga di "Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta" dan bisa ketemu sama temen-temen semuanyaa, merekalah yang mengajariku inilah arti pertemanan, persahabatan, bahkan arti hidup. tapi sebenernya aku juga  belom tau arti hidup yang sebenarnya :P
dari situlah aku beranjak besar, karena kebersamaan kami, dan juga karena adanya angkatan kami yang ada,  yang bisa di sebut "Angkatan CREZZAIDER_87".
perjuangan kami di sini bener bener "MANDIRI". udah jauh dari orang tua, harus hidup di dalam asrama yang penuh dengan PERATURAN, yang pokoknya KAMSEUPAY banget deh.
hahaha, udah dulu aja deh, ini aja yang aku ceritain secuplik kehidupan ku. :D